Alam
Bawah Sadar memang seperti namanya adalah alam yang sangat unik. Ia mampu
mengerakkan jiwa manusia tanpa disadari manusia tersebut.








Salah
seorang remaja, akhir-akhir ini ia memiliki kebiasaan aneh. Kebiasaannya itu
tampak sepele bagi orang lain, namun tidak bagi dirinya. Tanpa sadar ia kerap
mendendangkan lagu cinta terlarang versi The Virgin. Padahal ia tahu betul
bahwa lagu itu mengajarkan lesbianisme dan perselingkuhan.
Kini pemuda itu berusaha untuk tidak tergoda kembali dengan lagu
mesum itu. Namun pertanyaannya, kenapa pemuda itu selama ini bisa terbuai untuk
melantuntankannya
Lain lagi dengan kisah salah seorang remaja wanita yang satu
ini. Kasusnya hampir serupa.
Entah mengapa ia begitu mengagumi Lady Gaga dan Raihanna,
padahal ia sadar betul Raihanna dan Lady Gaga adalah dua wanita berstatus agen
Kaballah dalam jagad musik dunia.
Lirik lagu Umbrella Raihanna pun menyiratkan bahwa manusia
berada dibawah sebuah payung Illuminati. Sebuah filosofi yang kental dalam
ajaran paganisme.
Lagi-lagi pertanyaannya serupa, kalau memang remaja putri
tersebut telah tahu bagian dari skenario besar yang tengah dilancarkan
Raihanna, kenapa justru ia malah mengaguminya? Cara cuci otak yang hebat
bukan?
Yahudi dan Simbologi:
Mewaspadai Otak Reptil
Mungkin satu-satunya ras manusia di dunia ini yang begitu
terpikat dengan simbol adalah Yahudi. Bagaimana tidak, simbol-simbol perusahaan
yang saat ini ada adalah bagian dari simbol mereka. Katakanlah Adidas,
MasterCard, Vodavone, IBM, Intel, Coca-Cola, Indosat, dan sebagainya.
Tidak hanya pada perusahaan, banyak agen-agen satanisme ini
menelurkan simbol-simbolnya lewat logo Grup Band Musik, Logo Klub Sepakbola,
merchandishe Piala Dunia hingga syair-syair puitis.

Follower Sign, Horned
Hand Symbol: This represents the horned God of witchcraft Pan or Cernunnos.
This one has the thumb under the fingers of the right hand. The sign of
recognition between those in the occult. When it is pointed to someone, it is
meant to place a curse upon them. The thumb is over the finger and used by the
left hand.
Sampai pada satu titik, penulis bertanya mendalam, kenapa
Simbologi seperti “sebuah kepercayaan” dan harga mati bagi Doktrin Yahudi?
Mungkin anda menganggapnya tak penting, tapi jangan salah, mereka memang justru
memulai dari suatu yang “terlihat tak penting”.
Dan justru pada saat anda berfikiran seperti itulah sebagai
titik awal bahwa anda sudah terkena pengaruhnya dan membuktikan bahwa anda
adalah manusia yang tidak aware atau tak waspada.
Sebagai contoh, dulu orang masih banyak melihat wanita berjilbab
dengan benar, saat beberapa mengikuti “mode tolol” dengan celana yang ketat dan
terlihat aneh, wanita berjilbab juga mengikutinya.

Mungkin ini hanya akan dipakai oleh yang beraliran “western”
atau kebarat-baratan. Tapi jika dipakai oleh seorang yang religius apapun
agamanya maka mode itu pastinya tak santun bagi budaya yang sudah begitu
tinggi, Budaya Timur.
Namun karena adanya pembiaran, maka semakin bayak wanita
berjilbab yang ikut memakainya, jutaan orang, dan pada akhirnya semua akan
terlihat “biasa” walau sebenarnya tak biasa lagi. Disinilah terjadi “pergeseran
penilaian, pergesaran intuisi dan (mungkin) otaknya juga ikut bergeser!
Maka disini penulis mencoba untuk tidak melihat dari perspektif
teologi atau keagamaan, tapi penulis tertarik untuk mengkajinya dalam bingkai
kajian psikologis. Sebuah hal yang masih jarang kita teliti.
Simbolisme berkaitan dengan doktrin. Sebuah simbol diciptakan
untuk membawa seseorang ke alam pikiran kelompok atau orang yang membuat simbol
tersebut. Karena kita berhubungan dengan alam doktrin, berarti kita harus
menelaah fungsi otak sebagai “terdakwa” penyerap doktrin.
Menurut penelitian, otak manusia adalah suatu organ yang
beratnya sekitar 1,5 kg atau sekitar 2 % dari berat tubuh dan dioperasikan
dengan bahan bakar glukosa dan oksigen.

Saat bayi dilahirkan, otaknya telah berukuran 1/4 dari ukuran
otak dewasa. Otak menyerap sekitar 20 % suplai oksigen yang beredar di dalam
tubuh manusia. Semua manusia sejak lahir telah memiliki 100.000.000.000
(seratus miliar) sel otak aktif dan didukung oleh 900.000.000.000 (sembilan
ratus miliar) sel pendukung lainnya. Jadi, total ada 1 triliun sel otak.
Manusia diberi otak yang sedemikian luar biasa kemampuannya. Namun,
ini barulah potensi. Potensi ini harus dikembangkan. Meskipun memiliki jumlah
sel otak yang sangat banyak, bukanlah jaminan seseorang dapat menjadi makhluk
yang cerdas.
Di dalam kepala manusia terdapat tiga macam otak yang berkembang
secara bertahap. Yaitu:
1. Otak
Reptil,
2. Otak
Mamalia, dan
3. Neo
Cortex.
Otak Reptil
Otak reptil bermula dari batang otak yang terletak di dasar otak
dan terhubung ke tulang belakang. Otak ini berfungsi sebagai pusat kendali,
sistem saraf otonomi, dan untuk mengatur fungsi utama tubuh seperti denyut
jantung dan pernafasan.
Selain itu, otak reptil
juga berfungsi mengatur reaksi seseorang terhadap bahaya atau ancaman dengan
menggunakan pendekatan “lari” atau “lawan”.

Otak reptil memiliki fungsi untuk merespon segala hal terhadap
apa yang ia dengar dan saksikan, termasuk sebuah simbol.
Sifat responsif ini terjadi karena otak reptil memiliki kesamaan
dengan otak primitif.
Ia tidak mampu maksimal untuk menganalisa, berfikir, mencerna
secara intelektual apa-apa saja hal yang menghampirinya. Karena sebagian
fungsinya hanya untuk menjalankan fungsi insting seperti makan, minum, tidur
dan sebagainya.
Jadi, ketika sebuah film
propaganda terlihat Mata Satu atau lagu yang sedang didengar
dengan lantunan lirik sesat di dalam video klipnya, otak reptile-lah yang
sebenarnya lebih banyak menyerap dan menerima, tanpa banyak mengkritisi.
Tujuan dari Yahudi mungkin tidak aneh, bahwa dengan terbiasa
sebuah simbol Dajjal tersaji ke muka umum, nantinya manusia tidak akan merasa
gagap jika kemudian Dajjal turun.
Neo Cortex
Neo Cortex sendiri adalah lawan dari otak reptile. Otak ini
adalah bagian belahan otak yang kritis, sarat pemikiran, dan tidak mudah
tersugesti karena memiliki cara kerja yang menggunakan daya analisis tajam.
Karena itu kita jangan taklid buta terhadap perkataan dari diri sendiri jika
memang salah.
Dalam arti, kita menerima begitu saja suatu perkara tanpa
memakai sebuah nalar dan tuntunan wahyu untuk mencernanya. Jadi, seorang
manusia, terkadang benar dan salah. Maka, telitilah pendapatnya. Setiap
pendapat yang sesuai dengan kebaikan, maka ambillah. Dan jika tidak sesuai
dengan keduanya, maka tinggalkanlah.
Kita baiknya agar bertanya kepada fihak yang lebih berkompetensi
jika menghadapi persoalan. Artinya, bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kita tidak mengetahui. Inilah sebuah landasan agar kita selalu
waspada dan memakai akal kita, terlebih saat kita menyaksikan propaganda
simbolis mereka.
Doktrin Simbologi
dan Back Up Gelombang Otak
Selain pengaruh otak Reptil, gelombang otak juga memberikan
faktor dominan. Dalam kajian psikologi kognisi, kita mengenal bahwa gelombang
otak terdiri dari empat gelombang bagian. Gelombang otak itu adalah:
1. Delta,
dengan Frekuensi 0,1 – 4 Hz
2. Thetha,
dengan frekuensi 4 – 8 Hz
3. Alpha,
dengan frekuensi 8-12 Hz
4. Betha,
dengan frekuensi 12-25 Hz
5. Gamma,
dengan frekuensi 25 Hz ke atas
Insting sugestif terhadap simbol, lagu-lagu, serta tampilan
visual yang mengandung pesan simbolisme akan maksimal terserap ketika gelombang
otak manusia berada pada level kondisi alpha dan thetha. Misalnya ketika kita
sedang membaca, menulis, berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek, yaitu
dalam skala 4-12 Hz.

Gelombang alpha sendiri
memiliki peran sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alpha juga
menandakan bahwa seseorang dalam kondisi light trance atau
kondisi hypnosis (sugesti) yang ringan.
Saat kita dalam kondisi hypnosis, meditasi dalam, hampir tidur,
atau tidur disertai mimpi. Frekuensi ini menandakan aktivitas pikiran bawah
sadar. Secara alami anda memasuki kondisi alpha dan theta setiap akan tidur dan
bangun tidur.
Ketika anda sudah merasa sangat rileks, tenang, dan hampir
tertidur, tapi anda masih menyadari keberadaan anda, maka seperti itulah
kondisi dimana kita mudah tersugesti.

Bedanya, ketika kita akan
memulai tidur, kondisi otak kita mengalami defisit Hertz.
Yaitu berada pada kondisi alpha-theta dalam beberapa menit saja,
untuk kemudian gelombang otak kita turun ke pososi gelombang delta (tanda bahwa
tubuh dan pikiran anda beristirahat total).
Sedangkan dalam kondisi
orang yang tersugesti, manusia bisa mengalami kondisitrance (gelombang
otak alpha-theta) dalam waktu yang lama.
Orang yang bermeditasi, berdoa dengan khusyuk, terpana melihat
sesuatu, terhanyut membaca novel atau suatu cerita, melamun dan semacamnya juga
menghasilkan gelombang otak alpha sampai theta.
Hubungannya gelombang
Alpha dan Thetha dengan Simbol Yahudi
Kenyataannya Yahudi tahu betul bahwa manusia tidak selamanya
berada pada kondisi Betha yang penuh kesadaran. Dengan sistem medis kafir yang
mereka ciptakan, manusia berkubang menjadi individu-individu rentan stress dan
mudah tersugesti.

Simbol-simbol akan masuk menyihir manusia untuk melepaskan penat
yang membelenggu diri kita.
Baik dengan musik, tayangan Film Holywood, sampai propaganda
dalam pertandingan-pertandingan sepakbola.
Jika anda dulu masih jarang mendengar Istilah “Setan Merah”,
namun kini kata-kata itu acap sekali terdengar setelah MU melekatkan nama
klubnya pada identitas itu.

Tengok saja simbol Band Ungu dan Armada Band yang secara tidak
sadar telah ikut memakai simbol satanisme dengan dua tanduk menjulang ke atas.
Sekali lagi tanpa mereka sadari. Ini baru dalam segi musik dan
olahraga.
Selain itu doktrin untuk mensugesti manusia dalam alam Thetha
dan Alpha juga terjadi dalam Film Avatar. Penulis pernah memiliki pengalaman
unik ketika meriset para murid di tempat penulis mengajar.
Saat
sebelum menonton, penulis sudah merinci doktrin-doktrin berbahaya apa saja yang
termuat dalam film Avatar dan para murid telah memahami seperti konsep
Reinkarnasi, Roh Suci, Alam Eywa dan sebagainya.
Uniknya setelah satu jam kami bersama-sama menonton, para murid
sudah lupa apa misi tujuan dari film ini.
Aksi memikat dan sentuhan psikologis dalam Film Animasi ini
ternyata memiliki efek kejut yang sempurna.
Film Avatar berhasil membawa para peserta didik untuk justru
menjadi bagian dari Avatar dan telah lupa pesan apa yang tersimpan rapih dalam
film berdurasi tiga jam ini. “Menakjubkan..!”
Alam bawah sadar: Ini
salah satu Kunci keberhasilan Simbologi Yahudi
Akhirnya muara dari itu
semua akan membawa kita pada pengkajian apa yang sangat fenomenal dalam Piskologi
dengan sebutan Alam Bawah Sadar. Sigmund Freud, misalnya,
berpendapat bahwa alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang
ada dalam diri kita, apakah itu hasrat yang sederhana seperti makanan atau
seks, daya-daya neurotik, atau motif yang mendorong seorang seniman atau
ilmuwan berkarya.

Sigmund Freud,
Psychoanalysts
Namun anehnya, menurut Freud, kita sering terdorong untuk
mengingkari atau menghalangi seluruh bentuk motif ini naik ke alam sadar. Oleh
karena itu, motif-motif itu kita kenali dalam wujud samar-samar.
Namun sebenarnya, penulis tidak sependapat pada konten seksual
dalam alam bawah sadar versi Freud, dan sebenarnya ajaran agama sudah menemukan
Konsep alam bawah sadar jauh sebelum Freud.
Namun tempat tidak menyediakan ruang untuk kita membahas secara
detail disini. Kita hanya cukup membahas pada substansi Alam Bawah Sadarnya.
Alam bawah Sadar memang seperti namanya adalah alam yang sangat
unik. Ia mampu mengerakkan jiwa manusia tanpa disadari manusia tersebut.
Masih ingatkah kita dua remaja di atas tadi. Mereka memiliki
kebiasaan tanpa sadar untuk kerap menyanyikan lagu-lagu Illuminati. Baik saat
mereka sedang melamun, kosong pikiran, bengong, dan sebagainya.
Rasanya ada saja sesuatu yang mengerakkan lidah mereka saat
mereka menyanyikan lagu itu. Nah itu yang disebut dengan alam bawah sadar.
Mungkin anda juga pernah mengalami.

Cara
kerja dalam pemrograman alam bawah sadar adalah dengan didahului oleh stimulus
eksternal. Stimulus ini kemudian akan melaju untuk diserap aktif oleh panca
indera.
Setelah itu, panca indera
akan mentransfer ke Alam Sadar lewat perasaan dan emosi.
Setelah itu ia akan mengendap di alam bawah sadar.
Lagu The Virgin yang
memang easy listening dan enak didengar adalah kunci bagaimana
sebuah lagu dapat membius seseorang.
Kekuatan lirik juga mampu menopang bagian dari misi ini.
Dengarlah lirik lagu “Satu” dalam salah satu album milik Ahmad Dhani.
Pendengar mungkin tidak
mengira bahwa lagu itu sebenarnya menyebarkan viruswahdatul wujud berupa
penyatuan manusia dengan Tuhan. Namun kekuatan lirik yang sangat indah dapat
menutupi aksi tersebut.
Dan alam bawah sadar merespon lagu itu dengan “memuntahkannya”
dalam jiwa kita bahwa secara tidak sadar kita mengakui kita adalah Tuhan, dan
Tuhan adalah kita. Setara!
Oleh karenanya, mengapa
Raihanna mau melakukan aksi teatrikal dengan biaya mahal saat ia manggung di
Amerika dengan aksi pencahayaan yang berada pada wujud All Seeing Eye.
Lalu kenapa pula Ahmad
Dhani kemudian memakai banyak kata dan simbol Mata Satu dalam lirik lagu Sweetest
Place-nya. Sebab, ini adalah bagian dari aksi psikologis tersebut.

Penulis
menduga ada beberapa alasan psikologis yang membuat mengapa mereka memakai
simbol dalam doktrin ini.
Pertama, dengan adanya simbol mereka akan mudah untuk menyebarkan
misinya.
Sebagai contoh Ahmad Dhani dan Lady Gaga. Bahwa dengan simbol
mata satu yang giat mereka gencarkan, setidaknya mereka dapat saling mengenali
dan berharap, orang-orang nantinya tidak akan aneh dengan kedatangan Dajjal,
dan bisa jadi kita tergiring untuk mengikutinya. Kedua, ini adalah doktrin.
Lewat simbol itu, maka
masyarakat akan terbiasa memakai simbol-simbol Yahudi (lihat logo UIN dan
Indosat) dan menjadi bagian dari trend global mewujudkan
“Tatanan Dunia Baru”. Ini dilakukan oleh Jay Z lewat perusahaan Rock A
Fella-nya.

Di
dalam negeri pun tak lepas dari pengikut ideologi ini. Mulai dari rakyatnya
hingga politikusnya.
Hal itu dapat dilihat dari kelakuan sehari-hari, bukan dari
agama atau ibadahnya karena hal itu berbeda.
Banyak kaum religius dan agamais tetap menjalankan ibadahnya,
namun berkelakuan dan memiliki sifat mirip illuminati dalam kehidupan
sehari-hari.
Illuminati dan Zionisme kini memiliki arti yang makin meluas,
bukan hanya sebuah ideologi bagi sekelompok orang atau negara saja, tapi sudah
menjadi kata SIFAT yang makin meluas.
Sifat dan gaya hidup ini tak berpengaruh terhadap seseorang
apapun kepercayaan agamanya. Illuminati dan Zionisme adalah suatu faham yang
menembus batas ras, budaya, agama, negara dan politik.
Selama mereka semua
berfaham yang sama, yaitu menghancurkan orang banyak dan memperkaya diri dan
kelompoknya, maka mereka sejalan, dan dapat bersatu.

Oleh karenanya, umat beragama mesti waspada untuk tidak mudah
terpengaruh dan senantiasa berfikir analitis dan kritis untuk mengenali
propaganda yang tidak sepele ini.
Dengan cara: selalu mengenali modus mereka dan selalu bertakwa
kepada Yang Maha Kuasa sehingga kita mampu untuk membentengi otak reptil,
gelombak alpha dan thetha, serta alam bawah sadar kita, sekalipun Yahudi melakukan
tipu daya simbologi sebagai andalannya!
(Muhammad
Pizaro Novelan Tauhidi, Konselor Muslim, Aktif di Kajian Zionisme
Internasional dan Peminat Psychology Studies / fiqhislam.com)
Catatan Kaki: Awalnya,
simbol Hexagram dipakai oleh para pendeta penghitung bintang sebagai simbol
perkumpulannya. Namun simbol ini kemudian dipakai oleh Nabi Daud a.s. sebagai
stempel kerajaannya. Dan kemudian dalam perjalanannya dipakai oleh para tetua
Kabbalah dan sekarang diwarisi oleh gerakan zionisme internasional, yang
dipakai sebagai simbol bendera Zionis-Israel.
“Illuminati
tidak dilihat melalui agama yang dianut oleh seseorang, tapi dari kode simbol,
perilaku dan tindakan mereka.”
“Illuminati
is not seen through the religious affiliation of a person,
but from the code of the symbols, they behaviors and actions.” (Anonymous)
but from the code of the symbols, they behaviors and actions.” (Anonymous)
0 komentar:
Posting Komentar